Search

Jumat, 09 Oktober 2009

Tanah sebagai Penopang Kehidupan

Tanpa tanah, kehidupan yang kita ketahui tidak mungkin ada. Tanah merupakan sumber utama bahan makanan yang kita makan dan serat yang kita gunakan, seperti katun dan kayu. Tanah memainkan peran kritis dalam memelihara atau menjaga kualitas udara, menyimpan air dan bahan makanan bagi tumbuhan, serta menyaring bahan pencemar air permukaan.

Lapisan tipis tanah di atas permukaan kerak Bumi merupakan suatu sumberdaya yang sangat lemah. Hilang karena erosi, rusak karena praktek-praktek pertanian yang jelek seperti terlalu banyak gembala, kehilangan kesuburan tanah, terumpulnya garam-garam akibat praktek irigasi yang jelek, dan pencemaran dari bahan beracun mengancam sumberdaya tanah kita.

Seluruh sistem Bumi berinteraksi di dalam tanah, yang tersusun dari: materi organik tak terlarut yang dihasilkan oleh pelapukan dan penghancuran batuan, mineral, dan sedimen; bahan makanan digunakan oleh tumbuh-tumbuhan; bermacam-macam materi organik; organisme -- baik hidup maupun mati; udara dan gas-gas lain serta air. Ahli ilmu tanah menggunakan penampang vertikal atau profil tanah untuk mempelajarinya. Dalam penyelidikan tanah, anda akan mengumpulkan suatu inti tanah (bagian atas beberapa inci dari suatu profil ), dengan demikian, anda dapat menguji dan menganalisisnya sebagaimana yang diinginkan oleh ahli ilmu tanah.

Berdasarkan klasifikasi tanah, terdapat 12 macam tanah utama. Enam di antaranya meliputi: tanah Prairie, Forest, Tropical, Organic, Dessert, dan Tundra yang masing-masing memiliki tipe bentanglahan dan lingkungan dimana tanah tersebut terbentuk. Ahli ilmu tanah mengelompokkan tanah berdasarkan ciri-cirinya dan menamakannya sesuai dengan ciri-cirinya. Tanah Dessert misalnya, disebut sebagai Aridosols.

  • Tanah Prairie (Mollisols) adalah salah satu dari tanah pertanian yang penting dan produktif di dunia. Umumnya terbentuk di daerah berlintang menengah. Tanah ini terbentuk pada lingkungan padang rumput, memiliki lapisan (horison) permukaan gelap dan kaya akan mineral-mineral sepanjang profil tanah.
  • Tanah Forest (Spodosols), umumnya terbentuk pada daerah panas sampai sedang, daerah basah dengan penutup pohon-pohon jarum. Horison atas yang abu-abu muda tanah ini menutup horison merah yang kaya akan aluminium dan/atau besi. Akumulasi humus, aluminium dan orksida di bawah permukaan merupakan ciri-ciri dari tanah asam ini.
  • Tanah Tropical (Oxisols) merupakan tanah terlapuk kuat, merah atau kuning dari daerah basah, tropis atau subtropis. Di daerah tropis pelapukan yang sangat kuat akan melepaskan bahan makanan dari tanah dan meninggalkannya bersama oksida besi. Meskipun tanah ini sangat tidak subur, penambahan kapur dan pupuk akan menjadikan tanah ini sangat produktif.
  • Tanah Organic (Histosols) merupakan tanah lahan basah, berwarna gelap dan kaya akan dekomposisi materi organik. Tanah ini sangat memegang peranan penting di daerah lahan basah dengan menyaring bahan pencemar dari air permukaan -- khususnya selama aliran air permukaan tinggi dan banjir.
  • Tanah Dessert (Aridisols) terbentuk di daerah gersang, dimana air irigasi tidak tersedia, tanah ini digunakan untuk tempat latihan, kehidupan liar, dan rekreasi. Tanah ini umumnya kaya akan kalsium karbonat yang mungkin membentuk lapisan tidak lulus air (impermeable).
  • Tanah Tundra (Gelisols). Profil tanah ini umumnya terdiri dari lapisan gelap yang kaya akan meteri organik dan lapisan kaya mineral yang menutupi permafrost. Tanah, tanah bawah, atau endapan permukaan dimana suhu berada di bawah titik beku sepanjang waktu (dari 2-10 ribu tahun) dapat disebut sebagai permafrost.
Sumber: Geotimes, Februari 1999. Diterjemahkan oleh: I Wayan Warmada

1 komentar:

Ghiffari Zaka Taftazani's Blog mengatakan...

mantap gann blognya bermanfaat

Posting Komentar