Search

Sabtu, 28 Februari 2009

Pemetaan Dengan Sistem Informasi Geografis

Dalam SIG terdapat berbagai peran dari berbagai unsur, baik manusia sebagai ahli dan sekaligus operator, perangkat/alat (lunak/keras) maupun objek permasalahan. SIG adalah sebuah rangkaian sistem yang memanfaatkan teknologi digital untuk melakukan analisis spasial. Sistem ini memanfaatkan perangkat keras dan lunak komputer untuk melakukan pengolahan data seperti : 1)perolehan dan verifikasi, 2)kompilasi, 3)penyimpanan, 4)pembaruan dan perubahan, 5)manajemen dan pertukaran 6)manipulasi, 7)penyajian, 8)analisis (Tor, Bern hardsen, 1992).
Secara garis besar ada tiga macam data dalam sistem informasi geografi yaitu : (1) data grafis yang terdiri dari data raster yang merupakan semua data digital yang didapatkan dalam hasil scanning yang belum dalam format vector, selanjutnya data digital yaitu data hasil digitasi yang telah dilengkapi data teks dan atribut lainya (2) data tabular adalah data-data selain data grafis yang berupa data pendukung berupa teks, angka symbol, dan lainya (3) data vektor yang telah memiliki koordinat x dan y dan telah dilengkapi dengan data atau informasi objek (Fiantis,2003).
Konsep sistem informasi memang sudah hadir sebelum teknologi komputer berkembang pesat seperti pada saat ini. Dengan demikian, sistem informasi yang berkembang pertama kali adalah sistem informasi yang tidak berbasiskan (mendapat dukungan) komputer. Jumlah sistem informasi ini secara alamiah makin hari makin meningkat sehingga tak terkendali, sehingga pada saat teknologi komputer hadirpun, tidak semua sistem informasi ini siap untuk diadaptasikan dengan sistem komputer. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor seperti : jumlah sistem informasi yang cukup banyak, dana yang terbatas, karakteristik sistem informasi sangat sederhana (kompleksitas relatif rendah), potensi pengguna sistem informasi relatif tidak tinggi, kebutuhan kecepatan akses data tidak terlalu dipentingkan, kompleksitas organisasi realtif rendah, sistem informasi bersifat manual hingga semi otomatis (dengan bantuan alat bantu mekanik dan elektronik selain komputer dan peripheral-nya) dan tetap mempertahankan tenaga manusia, dan sebab-sebab lainnya (Prahasta, 2002).
Pada dasarnya, istilah sistem informasi geografis merupakan gabungan dari tiga unsur pokok: sistem, informasi dan geografis. Dengan demikian, pengertian terhadap ketiga unsur-unsur pokok ini akan sangat membantu dalam memahami SIG. Dengan melihat unsur-unsur pokoknya, maka jelas SIG merupakan salah satu sistem informasi, atau SIG merupakan suatu sistem yang menekankan pada unsur “informasi geografis”.
Prahasta (2002) menjelaskan bahwa SIG dapat diuraikan menjadi beberapa subsistem berikut:
a. Data Input : Subsistem ini bertugas untuk mengumpulkan dan mempersiapkan data spasial dan atribut dari berbagai sumber. Subsistem ini pula yang bertanggung jawab dalam menkonversi atau mentransformasikan format - format data aslinya ke dalam format yang dapat digunakan oleh SIG.
b. Data Output : Subsistem ini menampilkan atau menghasilkan keluaran seluruh atau sebagian basis data baik dalam bentuk hardcopy seperti : table, grafik, peta, dan lain-lain.
c. Data Management : Subsistem ini mengorganisasikan baik data spasial maupun atribut ke dalam sebuah basisdata sedemikian rupa sehingga mudah dipanggil, di-update, dan diedit.
d. Data Manipulation : Subsistem ini menentukan informasi-informasi yang dapat dihasilkan oleh SIG.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar