Search

Minggu, 06 Desember 2009

Sejarah Ringkas Ilmu Tanah

Usia Ilmu Tanah relatif lebih muda dari
ilmu-ilmu lain seperti Botani, Zoologi, Fisika , Kimia, Astronomy dll.
Ilmu ini muncul ketika
  1. tanah tidak lagi subur,
  2. produktifitasnya menurun,
  3. degradasi lahan
  4. penduduk terus bertambah.
  5. Pada 42 abad yang lalu Kerajaan Cina telah membuat skema/peta tanah untuk maksud pemungutan pajak hasil bumi. Dengan peta tersebut dapat ditetapkan mana daerah yang subur dan banyak produksinya dan mana yang miskin tanahnya dan rendah produksinya.

  • Menurut Homer, sejak 1000 BC telah dikenal pemakaian pupuk kandang di Eropa.
  • Pada 42 abad yang lalu Kerajaan Cina telah membuat skema/peta tanah untuk maksud pemungutan pajak hasil bumi. Dengan peta tersebut dapat ditetapkan mana daerah yang subur dan banyak produksinya dan mana yang miskin tanahnya dan rendah produksinya.
  • Menurut Homer, sejak 1000 BC telah dikenal pemakaian pupuk kandang di Eropa.
  • Di Zaman kejayaan kerajaan Yunani dan kerajaan Roma (BC) juga telah dikenal pemakaian pupuk hijau, abu tanaman, dan belerang. Momentum tersebut dianggap sebagai awal dipraktekkannya pertanian modern. Pada saat itu pemakaian pupuk sudah disebut sebagai “soil amendment”
  • Invasi orang-orang barbar ke Roma menghambat kemajuan modernisasi di bidang pertanian. Zaman itu disebut sebagai “dark age”
  • Sepanjang abad 17-18 ,mulailah temuan-temuan ilmiah (scientific inquiry) untuk memperbaiki sistim pertanian dan sistim tanah dengan fokus untuk meningkatkan produksi tanaman.
  • Jan Baptista van Helmont (Belanda), dan John Woodward (Inggris) meneliti pengaruh air ,yang bening dan yang berlumpur terhadap pertumbuhan tanaman
  • J.B. Boussingault (1834) meneliti unsur-unsur C,H,O dalam jaringan tanaman. Temuannya menjelaskan bahwa unsur-unsur tersebut bersumber dari udara dan air hujan. Tidak dipublikasikan/
  • Julius von Liebig (1840) dari penelitiannya menjelaskan bahwa hasil tanaman ditentukan oleh banyaknya kandungan mineral atau unsur inorganik yang terdapat di dalam tanah.
  • Temuan Liebig, kemudian disempurnakan oleh peneliti-peneliti lain:
  • J,B. Lawes: Unsur N tidak diperoleh dari udara, tetapi dari garam-garam di tanah.
  • J.H.Gilbert:Untuk dapat diambil tanaman, maka unsur-unsur harus larut dalam tanah.
  • J.T.Way (1856): Adsorpsi kation adalah bagian dari sifat-sifat tanah.
  • R.W. Warington (1870): Nitrat yang terbentuk dari pupuk adalah melalui proses biologi. Menurut S.Winogradski ada dua bakteria yang berperan dalam proses transformasi ammonium menjadi nitrat. Winogradski (1880) juga menemukan “root nodule bactera” pada tanaman leguminoseae.
  • Pada tahun 1862 ,berdiri USDA dan pada tahun 1886 ,berdiri pula State Agric. Experimental Sta. di USA.
  • Mulai saat itu dipelajari dinamika air tanah, panetrasi akar, pertumbuhan tanaman. Molai saat itu disimpulkan bahwa “tanah adalah medium yang dinamis”. Hal tersebut menorong konsep-konsep tentang pengelolaan tanah dalam kaitannya dengan pemakaian kapur ,pemakaian batuan fosfat,serta fungsi dan peran tanaman leguminosa.
  • E.W. Hilgard (1860 s) ,mengungkapkan hubungan antara faktor-faktor iklim, vegetasi, material batuan, dengan jenis tanah yang berkembang. Dikemukakan bahwa tanah tidaklah sekedar media tumbuh bagi tanaman tetapi adalah “a dynamic entities”
  • V.V. Dokuchaev, mengungkapkan bahwa lapisan horizontal di tanah (horizon) terbentuk melai interaksi pengaruh iklim, vegetasi, material induk tanah. Temuan ini merupakan landasan konsepsi bahwa tanah adalah “ a natural body” . Konsep ini kemudian berkembang membuka konsep tentang “klassifikasi tanah” berdasarkan field soil characteristic (1870 s). Hanya karena language barrier konsep ini tidak diketahui di luar Rusia s/d tahun 1914. Konsep ini dikembangkan oleh C.F. Marbut (USDA), maka lahirlah Soil Classification System.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar